Saya adalah seorang tentara buta, pistol berkaliber paling kecilpun saya tak punya
Tuan tinta adalah pedang saya, sedang nyonya papyrus adalah perisai saya.
Ketika malam panjang membawa duka, mereka membantu mengusir musuh tergelap.
Saya adalah tentara.. Namun memililih berperang, mengayun senjata sebagai klimaks kehidupan tatkala kekerasan tak bisa dielakkan.
Saya adalah si buta.. Miskin ilmu jua harta. Namun saya merangkak dan meraba sejak pangkal hingga ujung dunia
Mendatangi tempat yang mereka bilang terang matahari. Mengamit mimpi, terkadang obsesi.
Saya tentara buta...
Mereka melirik, mencemooh, menghakimi, tapi siapa peduli...
Karena satu yang pasti, batasan hati adalah rekayasa diri.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar